Main Article Content

Abstract

Berat badan lahir rendah (BBLR) tetap menjadi masalah utama kesehatan masyarakat
di seluruh dunia yang dapat disebabkan oleh faktor preeklampsia dan anemia. Kejadian
BBLR dapat meningkatkan risiko gangguan pertumbuhan, perawakan pendek (stunting),
rendahnya IQ, dan kematian. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan
preeklampsia dan anemia dengan kejadian BBLR di RSUD Bandung Kiwari Tahun
2022. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian
berjumlah 355 subjek dengan teknik simple random sampling menggunakan data
sekunder. Data BBLR, preeklampsia dan anemia dianalisis secara univariat dan analisis
bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian memperlihatkan angka kejadian
BBLR sebesar 60,6%, ibu yang mengalami preeklampsia sebesar 50,1%, dan ibu yang
mengalami anemia sebesar 31,8%. Hasil uji chi-square bahwa ada hubungan preeklampsia
dengan kejadian BBLR (p-value <0,001) dan ada hubungan anemia dengan kejadian
BBLR (p-value <0,001). Oleh karena terdapat hubungan antara preeklampsia dan anemia
dengan kejadian BBLR di RSUD Bandung Kiwari Tahun 2022 maka saran bagi Poli
Kebidanan RS agar melakukan edukasi dan langkah-langkah penanganan PE dan anemia
sehingga kejadian BBLR saat persalinan dapat dicegah

Keywords

anemia, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), preeklampsia

Article Details

How to Cite
Megawati, E., Pitono, A. J., & Miraturrofi’ah, M. (2023). Hubungan Preeklampsia Dan Anemia Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Jurnal Asuhan Ibu Dan Anak, 8(2), 55-62. https://doi.org/10.33867/jaia.v8i2.394